YUGITO NII


Yugito Nii (二 位 ユギト, Nii Yugito) adalah seorang Kunoichi dg pangkat Jōnin dari Kumogakure, dan jinchūriki dari Matatabi, Ekor Dua. Ekor Dua telah ditangkap dan disegel oleh Akatsuki, menyebabkan yugito mati  ketika ekor dua  itu dikeluarkan. Namun, setelah di Edo Tensei, Ekor Dua itu disegel kembali dalam tubuh Yugito ,lalu disegel kembali ke Gedo Mazo

LATAR BELAKANG
Saat umur Yugito 2 tahun,ia  menjadi jinchuriki ekor dua dan juga mengakhiri pelatihan mengendalikan bijuu  pada usia yg sama , ia mampu mengendalikan transformasi ke dalam bentuk bijuu kapanpun ia mau.Beberap adegan di anime, Yugito menyetujui permintaan Nekobaa(nenek kucing) untuk mendapatkan cetak cakar ekur dua  untuk Nikukyū Taizen(ensiklopedi cap tangan kucing)

KEPRIBADIAN
Yugito memperoleh kepercayaan diri dalam dirinya melalui kerja keras, membuatnya menjadi bangga, bijak, dan kunoichi pemberani. Hal ini terlihat ketika ia terjebak dua anggota Akatsuki(kakuzu dan hidan) bersama dengan dirinya sendiri, ia bersumpah bahwa mereka(Hidan dan Kakuzu)  tidak akan pernah hidup. Juga, teman satu Team nya mengatakan bahwa dia seorang yg tegas, dan bijaksana.

PENAMPILAN
Yugito memiliki rambut panjang, lurus, pirang,yang  diikat dengan perban yg sangat kuat dan memiliki mata gelap. Dia mengenakan blus hitam dan ungu lengan pendek dgn celana hitam, yang keduanya memiliki desain yang mirip dengan awan, sarung tangan tanpa jari ungu dan rantai manik-manik putih di sekitar tangan kirinya. Dia juga mengenakan ikat kepala kumo, sandal dan sarung kunai yang diikat ke paha kanannya. Dia juga mengenakan perban di sekitar lengan dan kakinya serta sabuk merah di sekitar pinggangnya.

KEMAMPUAN
Yugito adalah seorang kunoichi yang sangat terampil dan kuat  bahkan Killer B mengakuinya, meskipun dia(yugito) lebih muda dari dia(killer B). Dia adalah ahli strategi yang handal, saat ia berhasil menjebak  dua anggota Akatsuki ke dalam perangkap yang setiap ruangannya disegel, efektif memotong setiap rute melarikan diri. Setelah di Edo Tensei dan menjadi salah satu dari Pain Tobi, Yugito terlihat dengan Sharingan dan rinnegan. Menggabungkan kemampuan perseptual dan prediksi dari mantan dengan bidang kemampuan berbagi visi yang menjadikan  Yugito menggunakan serangan itu dengan cara yang lebih tepat dan terkoordinasi serta bereaksi terhadap serangan musuh lebih efisien, baik secara individu maupun dalam hubungannya dan dengan jinchūriki lainnya.

TAIJUTSU
Untuk pertempuran jarak dekat, Yugito bisa membuat kuku jari dan jari kakinya tumbuh menjadi cakar yg  panjang. Ditambah dengan keterampilan taijutsu alaminya, Yugito mampu bertarung bahkan dengan pengguna pedang. Terbukti dg  taijutsunya, menyerang pertama dengan tangannya utk mencakar musuh-musuhnya,lau musuhnya memblokir serangannya dengan kedua lengan, dan kemudian Yugito menyerang mereka dengan kakinya pencakarnya.

PERUBAHAN ALAMI
Yugito dapat menggunakan Elemen api  untuk menembak bola rambut yg dikelilingi oleh api.Bola rambut tsb berubah menyerupai tikus dan kemudian memecah menjadi beberapa rambut tunggal dg api yang dapat mengejar musuhnya. Bila menggunakan kekuatan Ekor dua', dia bisa menciptakan bola api besar yang dapat menghancurkan seluruh bangunan dalam satu tembakan.

PERUBAHAN JINCHURIKI
Yugito memiliki kemampuan untuk berubah menjadi Ekor Dua, memberinya kemampuan  di atas kemampuannya, seperti kekuatan dan kemampuan untuk bernapas api. Cara dia berubah sangat mirip dengan Naruto, yang perlahan-lahan. Yugito memiliki kontrol penuh atas transformasi dan seberapa banyak chakra yg ia akan menggunakan. Hidan berkomentar sebelum pertempuran yang akan sulit untuk mengalahkan dia dengan bantuan bijuu nya.



TRIVIA
 *Tanggal kelahirannya sesuai dengan Leo singa dalam zodiak barat, melihat atribut/pakaian nya seperti kucing dan tanda api yang seperti leo
 *"Nii" berarti tempat ke dua di jepang.
 *Yugito adalah salah satu dari segelintir karakter Kumogakure yang tidak memiliki nama yang jelas dari pengucapan huruf atau nama yang menjelaskan, dan merupakan karakter Kumogakure yang hanya nama panggilannya yang terkenal.
 *untuk mencegah jinchūriki menjadi pengkhianat, ada tradisi untuk jinchuriki yang akan dipilih berasal dari keluarga Kage di desa sendiri. Karena fakta ini, Yugito mungkin entah bagaimana terhubung dengan salah satu Raikage.(memiliki hubungan dengan salah satu raikage)
 *Berdasarkan Databook naruto ketiga:
 -------Hobi Yugito bermain shamisen.( alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.)
 -------Makanan favorit Yugito adalah tekkadon(adalah hidangan nasi dengan topping ikan tuna mentah diiris tipis (atau salmon)) dan susu, setidaknya makanan favoritnya adalah sesuatu yang pedas.
 -------Yugito berharap untuk melawan musuh dari Kumogakure.
 -------Yugito telah menyelesaikan 1.025 misi resmi di total: 190 D-rank, 185 C-rank, 356 B-rank, 260 A-rank, 34 S-rank.
 -------Kalimat favorit Yugito adalah "Kucing memiliki sembilan nyawa" (猫 に 九 生 あり, Neko ni kyūshō ari).
 

NARUTO CHAPTER 628, DISINI DAN MULAI SAAT INI


KEMBALI KE MEDAN PERTEMPURAN, NARUTO DAN LAINNYA SEDANG BERTARUNG

Bersama dengan Juubi yang Ada dibelakang masih terjepit Batu, Madara dan Obito Melancarkan menyerang.
"Katon: Gouka Mekkayu!!" (Madara menyemburkan Gumpalan Apa dari mulutnya)
"Katon: Bakufuu Ranbu!!!"
(begitu pula dengan Obito Secara Bersamaan Menyemburkan Api pula)
2 Bola Api besar Menyerang dan menyapu para shinobi aliansi.
*Huzz... Huzzh..
Shinobi aliansi terkena serangan, namun berkat chakra Kyuubi, luka yang mereka alami tidaklah terlalu fatal.
"Ukkh... terimakasih." ucap salah seorang shinobi.
"Tanpa chakra Naruto, tubuh kami pasti sudah menjadi daging bakar." pikir Chouji.

Madara dan Obito tak berhenti menyerang. Kali ini mereka mengaktifkan RInengan dan Mangekyou Sharingannya. Madara memunculkan Susano'o, sementara Obito menembakkan kunai-kunai dan shuriken dari dimensi lain.
*Sring.. Sringg...

"Haah!!!"guman Naruto yg masih mampu menahan semua serangan itu.
"Chakra Naruto melindungi semuanya.. Tapi... bukankah itu menyakitkan bagimu, Naruto?" ucap Sakura khawatir.

"Haah, haah..." Guman Naruto tampak sedikit kelelahan stelah bnyak mentransfer Cakra kepara Shinobi.
"Di atasmu, Naruto!!" teriak guru Kakashi.

Dari atas Naruto, Obito dengan kemampuan ruang dimensinya muncul dan Langsung menyerang, untung saja Naruto cepat dan menghindarinya.

"Naruto.. Kau hanya mengandalkan dirimu untuk melindungi orang-orang...
Apa kau pikir ini akan membantu?" tanya Tobi.

"Naruto, apa kau baik-baik saja?.. Memang terlalu berat bagimu untuk mengendalikan chakra yang kuberikan padamu sekaligus. Kau pasti sudah mulai kelelahan. Dan kelihatannya, Juubi masih menyimpan chakranya, jadi berhati-hatilah!!" Ucap Kyubi memperingatkan.

"Haah, haah..."
(Naruto masih tampak menghela nafas kelelahan.)

"Kau hanya akan menjadi semakin lemah...." ucap Obito. Dan kali ini Naruto mulai Balas Bicara,
"Karena kau sendirian, mungkin kau tak bisa mengerti. Dekat dengan orang-orang... Ini benar-benar membuatku senang.. Dan Itu sudah cukup untuk memberiku kekuatan!!" Ujar Naruto Sembari lari menyerang.

Yang lain juga ikut membantu, bersiap untuk menyerang ke tempat Obito berdiri. Akan tetapi, dia cepat menghilang.
"Huh, dia kabur!?" ucap Kiba.

Obito muncul di atas sebuah bukit batu, dan ia kembali berceramah,
"Kalau kau pikir rasa sakit dari kematian temanmu merupakan bentuk dari ikatan, lalu kenapa kau melindungi mereka?"

"Ceramah bodohmu, itulah salah satu yang kubenci darimu.. Berhenti dengan alasan-alasan bodohmu itu!! Maksudku adalah aku akan menahan rasa sakit apapun demi teman2ku..!! Aku tak akan menyerah.. Mungkin aku egois, tapi.. Tak memiliki teman di sini... bagiku itu lebih menyakitkan dari apapun!! Titik..!!!"Teriak Naruto mengomentari Ucapan Obito,

Semua Orang-orang termasuk Obito terdiam mendengar perkataan Naruto.
"Obito... apa yang ingin kau uji dari Naruto?" pikir Kakashi.
"Heh..." teman-teman Naruto hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Sementara itu ditempat Madara berdiri, Ia menyadari sesuatu akan kedatangan Bberapa Org Termasuk yg jd Rivalnya.
"Tidak salah lagi, chakra ini Milik Hashirama..!!!" ucap Madara dgn ekspresi wajah benar-benar terlihat menyeramkan.

Lain Hal Juubi yg Sejak td Trjebak di tumpukan Batu, Tiba2 Mengamuk dan menghancurkan Bebatuan yg menahannya..
"Gwooooohh!!!!"
Sang ekor sepuluh Juubi berteriak Keras.

Dan Perlahan bentuk Juubi Kembali mengalami perubahan, tangan kurusnya jadi mulai berisi. Dan teriakannya itu, benar-benar keras dan bising.
"Sial!! Bahkan jutsu pasir dicampur chakra Naruto ini tetap tak bisa menahannya!!" ucap seorang shinobi sambil menutup telingannya.

"Tak ada lagi yang lebih baik dari ini, pak tua!!" ucap shinobi lainnya.
"Ukhh!!!" para shinobi menutup telinga, termasuk Naruto.

"Naruto, ini Gawatt.. Dia akan menggunakan Tenpen Chii!!" Ucap Kyuubi Kembali memperingatkn..
"Apa itu?" tanya Naruto.

Di sisi Obito, ia sedang berdiri menghadap Madara yang berada di atas Juubi.
"Kita akan memotong satu-satunya yang menghubungkan diriku dengan Juubi, tak akan ada yang mengendalikannya.. Mungkin akan lebih baik kalau aku menjadi jinchurikinya saja..." Ujar Tobi pada Madara.

"Gwooohhhh!!!!" Juubi kembali berteriak, dan perlahan badai petir menyambar-nyambar dari langit.
"Kesenangan yang sesungguhnya... baru akan dimulai!!" ucap Madara yg Tubuhnya telah dilapisi Susano'o.

"Kali ini, aku akan membuat Juubi menghilang!!!" Ucap Kakashi Mengaktifkan Mangekyou Sharingan dan hendak menggunakan jutsu kamui miliknya. Akan tetapi, tiba-tiba Obito muncul di hadapannya.
"Kelihatannya kau sudah menunggu hal ini, Kakashi... Tapi, aku juga!!" ucap Obito sambil memegang Pundak Kakashi.

"Guru Kakashi!!" teriak Naruto cemas.

"Naruto, aku menyerahkan yang di sini padamu..." ucap Kakashi. Kemudian tak lama setelahnya, ia dan Obito menghilang ke dimenasi lain.

tdk Jauh dari Tempat Juubi Yg berteriak, membuat Para shinobi mulai panik,
"Gyaaaahhh!!!!" sbgian Shinobi terlempar..
Juubi terus Mengaum dan Menghentakkan Chakranya yg besar Sehingga menciptakan Sebuah bencana besar disekitarnya,
angin badai di mana-mana, petir terus menyambar,dan ini benar-benar mengerikan.

Bersambung ke Naruto Chapter 629 Selanjutnya..


Teks Version by www.Beelzeta.com
 

NARUTO CHAPTER 627, "JAWABAN SASUKE "


HASHIRAMA SUDAH MENYELESEIKAN CERITANYA.. APA REAKSI SASUKE??

Sasuke lalu Menanggapi cerita Hashirama,
"Jadi Shinobi adalah orang-orang yang memiliki beban untuk mencapai tujuannya.."kata Sasuke.

"Tujuanku dulu adalah membangun desa, dan Madara telah menemukan sesuatu yang lain, seperti yang Orochimaru katakan tadi, aku tak yakin apa yang benar-benar maksud Madara dengan mengatakan ia hidup kembali adalah untuk menghapus manusia dari muka bumi.."ujar Hashirama meyakinkan..

"Mugen Tsukuyomi.. desa2, para shinobi, negara, masyarakat, tidak ada bedanya... semuanya akan masuk kedalam genjutsunya, dan dia akan mengendalikannya sesuai yang ia mau, Apa yang kakakku, Saudara Madara dan kau coba lindungi, semua akan sia-sia.."Tegas Sasuke membuat Yg disekitarnya sejenak terdiam,
"..Kakakku adalah salah satu orang yang mengikuti tekadmu Hashirama, meskipun belum mendengarnya darimu... dia bertahan lebih jauh darimu, dan dia bangga menjadi Shinobi Konoha, ironisnya, disaat akhir, Shinobi yang sangat mengerti dirimu adalah seorang Uchiha.."lanjut Sasuke Dgn Rada trsenyum..

"Bukan hanya kakakmu, bahkan diseluruh anak buahku ada orang seperti dia, Uchiha Kagami,,"sahut Tobirama.

Sasuke lalu melirik ke Hirusen,
"Hokage Kedua, bukannya kau membenci Uchiha..?"Tanya Sasuke.
"..Tidak benar, aku beranggapan bahwa kita harus hati-hati kepada klan yang bisa menimbulkan bahaya kepada desa, terutama klan Uchiha yg memang layak disebutkan.. tapi itu juga benar kalau mereka semua sangat dikhususkan, bahkan masih banyak lagi orang yang seperti kakakmu dan Uchiha Kagami, yang berhasil melewati batasan clan dan berbuat banyak pada desa... kakakku mengira bahwa desa adalah sesuatu yang bisa menghancurkan batasan desa tersebut, dan pada akhirnya, itu tidak begitu mudah... kakakku terlalu lembut, dan Madara Uchiha terlalu berbahaya,peranku sebagai Hokage kedua adalah menjadi penengah mereka selagi aku melindungi dan membantu desa.."Tanggap Hokage ke 2.

"Uchiha Kagami adalah ayah dari Uchiha Shisui, dia adalah teman kakakmu.. seperti aku, banyak orang yang mengikuti tekad api dari Hokage pertama... tapi mungkin aku ini terlalu sabar, aku tidak bisa melanjutkan kerja Hokage kedua dengan baik.. dengan alasan itu, aku biarkan Danzou mengurus kegelapan desa.."Sahut Hirusen ikut menjelaskan..

"Aku telah membunuh Danzou untuk balas dendam, meskipun pada akhirnya dia menyatakan dia akan melakukan apa saja untuk melindungi desa.."Ucap Sasuke membuat Hirusen tertunduk Sedih.
"...Sepertinya semua yang aku lakukan sebagai Hokage adalah melakukan kesalahan... semua yang sedang terjadi saat ini diluar adalah tanggung jawabku.."tegas Hirusen.

Minato yg disampingnya langsung ikut Bicara,
"Itu bukan salahmu! kau melakukan semua yang kau bisa untuk melindungi desa... aku mati ketika Kyuubi menyerang desa... kau memberikanku pengharapan yang tinggi sebagai Hokage, tapi aku terlalu cepat mati untuk mereka..."ujarnya.
Orochimaru berkomentar
"..dia bahkan tidak menghiraukanku, dan Memilihmu, semua orang mengira itu adalah sebuah belas kasih.."Katanya dgn Rada Menunduk spertinya ada kekecewaan dari masalalunya.
"Tuan Orochimaru? Apa.. kau merajuk?"komentar Suigetsu yg disampingnya.
"..Fufufu, mumpung kita ada di depan Hokage Ketiga..."jawab Orochimaru.

"Jika aku masih hidup, mungkin aku bisa menyelesaikan kudeta Uchiha dengan cara yang berbeda.."Ujar Minato brusaha meyakinkan.

" Jadi Sasuke, apa yang akan kau lakukan? Menghancurkan desa, atau..?"tanya Orochimaru.

Sasuke Sejenak memejamkan mata, ia berpikir lalu mengingat ucapan2 Itachi padanya,
"Aku selalu berbohong kepadamu untuk memaafkanku, aku terus mendorongmu untuk menjauh dariku... aku tidak ingin melibatkanmu, tapi aku berfikir, bahwa kau satu-satunya yang mungkin bisa mengubah ayah kita, ibu kita dan Uchiha... jika saja aku menghadapimu sebagaimana mestinya dari awal, dan berbicara denganmu dengan sudut pandang yang sama... tapi aku gagal, meskipun sekarang aku memberitahukanm u, itu tidak akan sampai kepadamu... itu mengapa aku akan mmberitahukanmu sebagian dari yang sesungguhnya.. meskipun jika kau tidak pernah memaafkanku, tidak peduli apa yang kau lakukan sekarang, aku akan selalu mencintaimu..." Kata-kata itulah yang Sasuke ingat dari Kakaknya.

Lalu Sasuke pun membuka mata,
"Aku akan pergi ke medan perang! aku tidak akan membiarkan Pengorbanan Kakakku dan desa ini menjadi Hancur.."Tegas keputusan Sasuke membuat Sluruh org2 yg dsekitarnya jd Tersentak.

Hashirama langsung Bangkit dari duduknya..
"Baiklah! Tobirama! Bersiaplah untuk keluar.." ujar perintah Hashirama dgn Tdk sabar ingin menuju ke medan perang..
"..Kita tidak bisa menggunakan Hiraishin, kita diikat oleh Edo Tensei...!!"Tanggap Tobirama.

Lalu Hashirama menoleh ke arah Orochimaru,
"..Orochimaru! Apa yang kau akan lakukan?!"katanya.
"..Bukankah tadi kau bilang kalau kau berada disisi Sasuke..?"Ujar Hiruzen.

Dengan penuh Senyum Orochimaru langsung menanggapi,
"Tentu saja aku juga akan ikut..!"Jawabnya.

"..EEEHH!!??"guman Suigetsu terkejut dgn kputusan Orochi yg pd akhirnya menurut,
"Kau Juugo..!?"Tanyanya.
"..Aku akan ikut, melindungi Sasuke adalah tugasku..."sahut Juugo.

"..4 zombie terkuat, dan tiga monster, jika aku terus
bersama mereka, aku bisa mati! aku harus cari jalan untuk kabur.."Pikir Suigetsu dgn Ekspresi wajah ketakutan,

Tdk Beberapa Lama, mereka semua berjalan dan Sudah berada diatas Tebing dgn memandang kearah desa Konoha..
"..Woaa..! Pemandangan yang Sungguh Kurindukan..''ujar Hashirama Sambil menatap desa Konoha.

Dari Belakang Nampak Suigetsu Melangkah Mundur,
"Sekarang Saatnya..!!"Pikir Suigetsu lalu berlari kabur,
(kwkwkw.. yusril Ketawa..)
namun Secara tdk terduga, Karin datang menghadang, dgn Kalap ia langsung menendang mukanya,
*Bruakk....
(Muka Suigetsu sketika Mencair)
"..Aku tahu bahwa itu adalah Sasuke, sialan!!! aku merasakan Chakranya! Ku kira itu tidak mungkin, tapi lihat..!!!"
Ujar Karin dengan marah brcampur Jengkel Mencekik dan Menginjak2 Suigetsu yg pd awalx dia Kira Sasuke.
"Aku Belumm.. guah..!? Dapat.. uhuuuuk..." Kata Suigetsu yg tdk dberi ksempata bicara dan trus dikroyok karin.

Semua menoleh kearah Karin dan Suigetsu,
"..Karin..?"Guman Sasuke.
"Oh, Muncul salah satu experimen terbaikku..."Kata Orochimaru.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu!!!"Teriak dgn Kesel menginjak Suigetsu.

Sasuke Lalu menyapa Karin,
"Maafkan Aku, Karin!"
"..Dasar Brengsek, kau pikir kata itu bisa membuatku memaafkanmu iya kan? dasar..!!"Tanggp Karin dgn Reaksi Wajah yg Tiba2 Brubah (ia jd Salah tingkah dgn Ucapan Sasuke dan tdk jd marah)

"..Sasuke masih menjadi tempat ternyamanmu..!!"Kata Orochimaru melihat Karin datang mendekati Sasuke.
"...Kau tahu? Sasuke menusukku dan Lalu Tuan Orochimaru..!!"Tanya Karin sambil menunjuk Orochimaru yg berada dbelakang Sasuke.
"..Aku juga sama, sekarang aku berada dipihaknya.. Kau harus bekerjasama juga.."Kata Orochi.

"Siapa dia..?"Tanya Hashirama.
"..Berdasarkan Chakranya, dia pasti dari klan Uzumaki.."Tanggap Tobirama.

"Ya mau gimana lagi.."Ucap Karin sambil menyandarkan diri ke Sasuke,

"..4 zombie terkuat, 3 monster dan satu idiot, Madara pasti Terkejut.."Pikir Suigetsu lagi..

Dgn Rasa penasaran, Hiruzen mempertanyakan Prubahan sikap Orochimaru yg jd Memilih tuk Menurut,
"..Orochimaru, kenapa kau memutskn bekerjasama dengan Sasuke? Kau dulu hendak menghancurkan desa...?"tanya Hiruzen.
"Saat aku berada didalam tubuh Kabuto, aku menyadari yang ia lakukan adalah meniruku, itu adalah sebuah kesalahan.. Sekarang aku hanya tertarik kepada Jalan berbeda Sasuke... Tidak seperti Kabuto, dia tidak mencoba meng-imitasiku.."Jawab Orochimaru dgn ringkasx.

"Para Hokage! Dari atas batu wajah Hokage yang telah terpahat menyaksikan semua yg ada pada desa selama ini... lihat desa dari dekat..!!!"Ujar Hashirama dgn bersemangat, Sedang adiknya Tobirama hanya Sabar melihat tingkahnya (Lebih mirip tingkah Naruto)

Para Hokage lalu melompat kebawah tepat berada pada patung wajah mereka masing-masing mereka berdiri.
"..Akhirnya aku bisa bertemu dengan anakku, untuk memperbaikku semua yang belum bisa aku lakukan sebagai ayah, aku akan membawakan hadiah besar untukmu..!!Ungkap Minato Hokage ke-4 (Ayah Naruto)
"..Pertarungan pertamaku sejak aku mati, aku harus fokus..!"Kata Hirusen Hokage ke-3.
"..Madara, kali ini Aku akan mengalahkan mu.!"Ucap Tobirama Hokage ke-2.

"Aku tahu ini sangat tidak berhati-hati... tapi aku penasaran untuk bertemu teman lamaku... Setiap era memiliki masa perangnya masing-masing, tapi ini menjadi perang yang terakhir..."Ucap Hashirama Hokage ke-1.

Semua Hokage Telah Berdiri diatas patung wajah Hokage Masing2,
"AYO MAJU...!!"teriak Hashirama dgn Semangat..

SHINOBI TERKUAT TELAH BERSIAP..

BERSAMBUNG DICHAPTER 628 SELANJUTNYA..
 

NARUTO CHAPTER 626, HASHIRAMA & MADARA Bagian Ke 2


Mereka berdua sedang Berbicara dlm suatu Kuil Milik Klan Uchiha,
Apa yang Madara Rencanakan..?

Hashirama langsung mempertanyakan ucapan Madara,
"Apa yang kau maksud dengan mimpi yang sesungguhnya!? Bukanlah mimpimu adalah menciptakan desa ini bersama?" ucap Hashirama. Kemudian Madara menjawab,
"Kau tak bisa melihatnya. Apa yang ada diluar dgn Apa yg ada diluar Mimpi ini..."ucap Madara dgn Sinis mengaktifkan Eternal Mangekyou Sharingannya.
*Sringk....

Sejenak Hashirama menatap dgn tenang, ia masih bingung dan kemudian berkata,
"Kalau begitu, apa mimpimu yang sebenarnya.. Kalau itu ada hubungannya dengan desa ini, aku butuh bantuanmu untuk bisa mencapainya.. Tentu saja, sebagai senior, dan juga... sebagai teman..!!"tegasnya

"..Tak ada hubungannya, dan kau tak akan pernah bisa mengerti.. Percuma juga kalau kau ingin mengejarku.. Kau tahu sendiri kan, tak ada yang bisa berdiri di belakangku!!"kata Madara yg trus menatap Hashirama.

(Hashirama melanjutkan ceritanya)
Setelah Berkata Begitu, Madara pun meninggalkan desa, meninggalkan tempat yang telah mereka capai dan bangun bersama.
Di sisi lain, dunia mulai meniru sistem desa Konoha. Mengumpulkan klan shinobi untuk dijadikan aliansi, suatu desa. Mimpi Hashirama dan Madara dulu telah menjadi kenyataan. Anak-anak shinobi tak perlu bertarung lagi, hanya bermain dan belajar. Mereka bisa hidup lama, cukup sampai bisa merasakan bagaimana rasa alkohol.

Sementara itu, Madara malah seolah ingin menghancurkannya dan terus mencoba untuk menyerang Konoha. Tak mau membiarkannya begitu saja, tentu saja Hashirama terus melawan.

Dan kemudian Melanjutkan Pertarungan Yg sebelumnya Sempat terjadi flashback, dimana Saat Itu baik Hashirama maupun Madara Sama2 mengeluarkan Kemampuan terhebatnya.
Ya, pertarungan saat itu pun akhirnya berlanjut.

"Choujou Kebutsu!!!" Hashirama menyerang dengan ribuan pukulan patung kayu raksasanya. Madara membalas dengan tembakkan bijuudama yang juga bertubi-tubi. Hingga pada satu titik, serangan Hashirama berhasil melepas lapisan Susano'o di tubuh kyuubi.

Kayu raksasa Hashirama lalu mencengkram tubuh Kyuubi, kemudian dgn Cepat hashirama kembali Merapal jutsu,
"Kakuan Nitten Suishu!!!"

Kyuubi berhasil dijinakan, namun Madara masih tetap liar. Dengan mata Eternal Mangekyou Sharingannya, pertarungan terus berlanjut.

Sampai di bagian detik akhir, mereka akan melakukan serangan terakhir.
"Kali ini, kau tak akan bisa mencapai sisi lain." ucap Madara.
Lalu Mereka berdua melaju saling berhadap-hadapan, saling tebas, dan secara mengejutkan Hashirama terjatuh. Madara masih berdiri.

"Akulah yang masih berdiri, berbeda dari yang waktu itu." ucap Madara.

"Ukh... Aku akan tetap melindungi mimpi yang akhirnya bisa kita capai. Aku tak akan menyerah." ucap Hashirama.

"Kelihatannya kau sedikit prustasi, Hashirama. Kelihatannya kali ini kau tak akan bisa mengalahkanku.." ucap Madara.

Hashirama teringat akan masa lalunya, masa kanak-kanaknya, saat pertama mengenal Madara sampai akhirnya desa berhasil dibangun.

Dan secara mengejutkan, Hashirama tiba2 sudah berada di belakang Madara dan menusukkan pedang dari belakang.

Ternyata, Hashirama yang jatuh tadi hanyalah sebuah bunshin kayu.
Madara melirik Hashirama yg terjatuh,
"Bunshin kayu... Bagaimana mungkin kau... menyerangku dari belakang..?"ucapnya

"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi desaku. Aku tetap percaya kalau melindungi desa adalah cara terbaik untuk melindungi orang-orang, melindungi shinobi, anak-anak... Siapapun yang mencoba menghancurkannya, tak peduli dia temanku, saudara, atau bahkan anakku, aku tak akan memaafkannya." ucap Hashirama dgn tegasnya.

"Kau sudah berubah, Hashirama." kata Madara sembari tertunduk.

"Tapi, kau salah kalau menganggap ini adalah akhir..." perlahan kesadaran Madara mulai hilang, namun ia terus berbicara.
"Suatu hari nanti... akan ada kegelapan, yang menyelimuti desa.."ucapnya lalu jatuh trgeletak ditana..

Madara akhirnya tak sadarkan diri, dan Hashirama Memandang langit yg dselimuti hujan, lalu tertunduk sedih meratapi Madara yg trgeletak mati.
Demi desa, Hashirama memutuskan untuk membunuh temannya sendiri. Sejak saat itu pertarungan antara merekapun berakhir.

Berakhirnya pertarungan mereka bersamaan dengan berakhirnya flashback...
***

Edo Tensei Hashirama, melanjutkan Pembicaraannya..
"Aku tak tahu kalau Madara akan bisa hidup kembali.. Tapi aku sangat yakin aku sudah membunuh temanku sendiri demi desa. Demi kepentingan desa, desa Konoha..."
"Desa yang sebenarnya aku dan Madara inginkan adalah sesuatu yang bisa menghubungkan hubungan antara klan. Hal penting yang bisa mengubah kekacauan dan mengaturnya. Sesuatu untuk melindungi anak-anak dan menghindari perselisihan. Tempat yang diatur oleh perdamaian..."ujar Hashirama

Para Hokage, juga Sasuke dkk tampak masih terus mendengar cerita Hahsirama dengan seksama.

"Akan tetapi, perlahan itu malah berubah menjadi kegelapan yang harus kakakmu, Itachi tanggung.. Mungkin apa yang Madara katakan itu benar.. Mungkin dia mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Akulah shinobi yang telah menciptakan situasi ini. Dan akulah yang berpikir kalau ini akan baik-baik saja, Aku berpikir kalau shinobi akan tetap bertahan demi mencapai tujuan mereka... Tapi bergantung cara yang mereka tempuh, ternyata shinobi bisa berubah, seperti Madara dan aku..."Ucap Hashirama sembari mengenang Saat Kecil bersama Madara.

SEBUAH JALAN YANG BERBEDA,,,

Bersambung ke Naruto Chapter 627


Teks Version by www.Beelzeta.com
 

NARUTO CHAPTER 625, " MIMPI YANG SEBENARNYA "


Hashirama tentu saja kaget ketika mendengar pilihan yang Madara tawarkan. Orang-orang Senju bahkan lebih kaget lagi, dan berkata,
"Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"

Sat! Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya rekannya tetap diam. Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara,
"Lelaki ini gila." ucapnya.
"Apa rencanamu sekarang, kakak?"

"Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"
ujar Tobirama mendesak kakaknya.
Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara,
"Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."

Madara memberikan Hashirama dua pilihan, yang artinya ia tak harus membunuh adiknya sendiri. Madara mengerti perasaan seseorang yang memiliki saudara.

"Dengarkan aku, Madara, ini akan menjadi permintaan terakhirku." ucap Hashirama sambil bersiap dengan sebuah kunai di tangannya.
Ya. Hashirama melepas jubah perangnya dan akan menusukkan kunai itu ke perutnya sendiri. Hashirama akan bunuh diri.

"Tak hanya dirimu, semua yang ada di klan kita juga harus melakukan hal yang sama. Setelah aku mati, jangan membunuh Madara. Uchiha dan Senju tak boleh saling bertarung satu sama lain lagi. Berjanjilah, demi ayah kalian, dan cucu kalian yang belum lahir. Sampai jumpa..."ujarnya
sambil Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya menetes.
Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.

Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.

"Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."kata Madara.

Setelah pertempuran yang berlangsung begitu lama, akhirnya Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan. Hari itu adalah awal bagi perdamaian antara kedua belah pihak. Bagi Hashirama, hari itu seperti mimpi. Tak akan ada lagi orang yang menjadi korban, tak akan ada lagi anak kecil yang mati...

Setelahnya mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama.

Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.
"Apa kau masih ingat?" Hashirama dan Madara dewasa berdiri di puncak bukit batu sambil melihat ke arah desa yang telah mereka bangun.
"Saat kita berbicara di sini, saat kita masih anak-anak..."

"Ya.." sahut Madara.

"Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi..."
"Mimpi itu akan menjadi kenyataan." ucap Hashirama.
"Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan.. Hokage ... bagaimana menurutmu?"tanya Hashirama.

"Apa itu?" tanya Madara.
"Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage." ucap Hashirama.
"Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka.."lanjutnya.

"Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya." ucap Madara.
"Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu." ucap Hashirama.
"Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."

"Mustahil... apa kau serius?"
"Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"kata Hashirama.

Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul,
"Desa... yang tersembunyi di balik daun, konoha. Bagaimana menurutmu?"ucap Madara.

"..." Hashirama tertunduk suram.
"Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."komentar Hashirama sperti menerima.

"Hei, istilah Hokage yang kau buat juga sama, kan!?" ucap Madara.
"Dan ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau masih suka depresi seperti itu???"

Memang butuh waktu yang lama, tapi saat itu Hashirama merasa kalau pada akhirnya mereka akan bisa menjadi teman yang akrab untuk selamanya.

"Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?" tanya Madara.
"Ya, tapi tak hanya itu." sahut Hashirama.
"Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."

"Apa kau bercanda?"guman Madara.
"Yaah, mungkin aku akan sedikit memodifikasinya, karena wajahmu sedikit menyeramkan." ucap hashirama.

"Ah, jadi kalian di sini..." Tiba-tiba Tobirama datang dan menghampiri mereka.
"Kenapa kalian malah sibuk di sini? Pemimpin negara api datang untuk berdiskusi!!" ucapnya.

"Tobirama..." Madara melihat ke arahnya, dan Tobirama membalas dengan tatapan yang masih belum bisa bersahabat.

Di ruangannya, Hashirama menceritakan mengenai usulnya untuk menjadikan Madara sebagai pemimpin pada Tobirama. Dan tegas tegas, Tobirama tidak setuju.
"Hokage!? Jangan memutuskannya seenaknya!! Kalau kau ingin merekomendasikan Madara sebagai pemimpin desa, itu tak apa. Tapi sebelum mengambil keputusan akhir, kita harus mendiskusikannya terlebih dahulu pada orang-orang yang tinggal di desa dan negara ini, dan berkonsultasi dengan tetua. Ini berbeda dari saat ayah kita masih hidup."ujar Tobirama.

"Tapi..."

"Dan lagi, Uchiha Madara tak akan pernah dipilih sebagai ketua. Semua orang tahu kalau kaulah yang telah membangun desa ini. Bahkan klan Uchiha mengakuinya. Juga, kau sudah mendengar rumor tentang Uchiha, kan? Semakin mereka dipenuhi kebencian, mata mereka akan menjadi semakin kuat. Kurasa itulah cara kerja sharingan. Kau tak pernah tau apa yang akan mereka lakukan. Yang desa butuhkan adalah..."kata Tobirama terhenti.

"Berhenti bicara seperti itu, Tobirama!" bentak Hashirama. Dan mendadak, terdengar suatu suara dari jendela.

Hashirama langsung membuka jendela, tapi sudah tak ada siapa-siapa di sana.
"Kurasa barusan ada orang di sini. Tobirama, kau juga merasakannya, kan?"ujarnya

"Aku tak sedang memfokuskan chakra sekarang. Dan, jangan mengubah topik pembicaraan kita, kakak!"kata Tobirama.

"!!!" Hashirama kaget. Di atas genteng, terlihat daun berlubang yang sebelumnya Madara bawa. Tampaknya, Madara mendengar percakapan mereka.

"Mulai dari sekarang, kita akan menggunakan sistem demokrasi. Apa kau keberatan dengan itu, kakak?"tanya Tobirama.

"Tidak, tidak apa." ucap Hashirama.
***

Waktu pun berlalu yg Pada akhirnya, yang menjadi hokage adalah Hashirama, dan wajahnya telah dipahat pada bukit batu besar yang ada di pinggir desa.

Suatu ketika pada awal-awal masa jabatannya, Hashirama pernah diajak oleh Madara ke monumen Uchiha, tempat yang sebenarnya hanya klan Uchiha yang diperbolehkan untuk masuk.

"Monumen batu ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan tak pernah ditunjukkan pada klan lain. Ini adalah monumen spesial, yang untuk membacanya kau harus menggunakan teknik mata. Sejauh yang bisa kubaca sekarang, monumen ini mengatakan... Untuk mencapai kestabilan, seorang desa dibagi menjadi Yin dan Yang. Aksi dari kedua kekuatan yang berlawanan ini menciptakan segala sesuatu yang ada di alam."

"Logika ini berlaku pada apapun." ucap Madara lagi. "Dengan kata lain, ini mengatakan kalau dua kekuatan berlawanan itu menggabungkan kekuatan, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa diraih. Akan tetapi, terdapat penafsiran lain..."ungkap Madara.

"!?"
"Hashirama, apa kau pikir aku tak tahu?"

"Serahkan Tobirama padaku!" ucap Hashirama sebelum Madara melanjutkan perkataannya.
"Aku tak bisa melakukannya tanpamu. Sebagai tangan kanan hokage, sebagai saudaraku, bekerja samalah denganku. Orang-orang akan mulai mengerti dirimu. Dan saat itu, kau akan menjadi hokage kedua."ucap Hashirama.

"Mungkin juga adikmu Tobirama yang menjadi hokage kedua.. Dan jika itu terjadi, klan Uchiha akan dimusnahkan. Karena tahu hal itu, aku memberitahu anggota klan Uchiha lainnya agar mereka segera keluar dari desa. Tapi, tak seorangpun mau mendengar kata-kataku."Ujar Madara dgn Rada kecewa.

"Aku tak bisa melindungi adikku, dan sekarang mungkin aku juga tak akan bisa melindungi klanku. Meskipun aku sudah berjanji pada adikku, anggota klanku tak mau mempercayaiku, walau aku ingin melindungi mereka.."kata Hashirama.

"Itu tidak benar, semuanya pasti akan menyadari kalau..."

"Mungkin saat itu, aku harus memerintahkanmu untuk membunuh adikmu." ucap Madara.
"Kau berkata kalau aku adalah saudara. Tapi demi desa, kau akan membunuhku atau dia?"

Hashirama terdiam.

"Aku mengerti posisimu." ucap Madara lagi.
"Tapi, aku tak bisa melakukannya lebih dari ini. Aku... aku akan pergi meninggalkan desa. Aku telah menemukan jalan lain. Setelah kita sama-sama menunjukkan tekad kita, aku sadar... kerja sama hanyalah pertarungan diam-diam."ungkap Madara.


"Itu tidak benar! Aku tak akan membiarkanmu!!" ucap Hashirama.
"Itu tergantung bagaimana caramu melihat kenyataan, Hashirama! Ayo kita berhenti bersikap merendahkan diri. Setidaknya... Lebih baik bagi kita melihat dunia ini hanya sebagai hiburan saja."kata madara.

"Apa kau mendengarku, madara!?"Bentak Hashirama.

Namun Madara terus berbicara dan tdk memperdulikan kata2 hashirama,
"Kau adalah satu-satunya yang bisa bersaing denganku. Sementara aku berjalan menuju mimpiku yang sesungguhnya... Aku akan menikmati pertarungan denganmu."Ucap Madara dgn Pandangan yg bgtu menyeramkan..

Sejak saat itu, Madara benar-benar berubah menjadi iblis..

Bersambung ke Naruto Chapter 626


Teks Version by www.Beelzeta.com
 

NARUTO CHAPTER 624 " AIKO "


Tampaknya pihak Uchiha juga memiliki rencana yang sama. Senju Butsuma dan Uchiha Dajima sama-sama terkenal akan kekuatan mereka setelah berbagai pertarungan yang mereka jalani sebelumnya. Dan kini, mereka akan bertarung.

Shinobi dilatih untuk tetap berkepala dingin ketika bertarung. Kalau sampai kau lengah bahkan hanya dalam hitungan detik, maka itu akan menciptakan suatu kemungkinan... kemungkinan bagi lawan untuk mengakhiri hidupmu.

Madara dan Hashirama sama-sama berteriak,
"Hentikan!!" tapi kedua belah pihak tetap tak mau berhenti. Dan parahnya, orang dewasa sadar kalau anaknya mati di depan mata mereka, hati mereka akan kacau. Jadi dengan kata lain, pemenangnya akan diputuskan berdasarkan siapa yang bisa menyerang duluan.

Butsuma dan Dajima sama-sama melesatkan senjata ke arah Izuna dan Tobirama. Karena seperti apa yang tadi sudah dijelaskan, matinya sang anak akan membuat konsentrasi mereka berkurang.

Untungnya, dengan cepat Hashirama dan dan Madara melempar batu yang ada di genggaman mereka ke arah kunai dan pisau itu. Adik mereka berhasil diselamatkan, namun dari sinilah masalah itu dimulai. Kedua batu tadi tenggelam ke sungai, sebagai pertanda tenggelamnya perasaan Madara.

"Aku tak peduli kau siapa, aku tak akan pernah memaafkan siapapun yang menyakiti saudaraku!!" ucap Madara.
Ia dan Hashirama kini saling menatap.

"Kelihatannya kita memang tak akan bisa mencapai mimpi bodoh itu." ucap Madara.
"Ya, tentu saja. Karena bagaimanapun ..."

"Madara, kau..." sahut Hashirama masih tetap berpegang teguh pada keyakinannya untuk membujuk.

"Kita belum kenal terlalu lama, tapi aku lumayan menikmatinya. Hashirama..." ucap Madara.

"Hmm, jadi sekarang tiga lawan tiga, ya? apa menurutmu kau bisa menanganinya, Madara?" tanya ayahnya madara.
"Tidak.. Hashirama lebih kuat dariku. Kalau kita bertarung dengan mereka sekarang, kita akan kalah.."ungkap Madara.

"Lebih kuat dari kakak?" kata Izuna tak menyangka.

"Begitu ya, padahal kupikir dia tak sekuat itu..." ucap Dajima.

"Kami pergi dulu, sampai jumpa." ucap Madara,
kemudian membalikkan badan.
"Madara, kau!"ucap Hashirama sambil menatap tajam masih belum puas dgn keadaan yg trjadi,
"Kau tak benar-benar menyerah, kan? Kau tdk akan berubah...?"tanya Hashirama.

"Kau adalah Senju... Aku sangat tidak mengharapkannya." ucap Madara.
"Saudara-saudaraku dibunuh oleh klan Senju. Selanjutnya, kita akan bertemu di medan pertempuran. Hashirama... Senju. Aku adalah, Uchiha... Madara.."Ucap Madara dgn Pandangan mata Sharingan yg bangkit dengan sebuah tomoe..

"Ayah, lihat! mata kakak!" seru Izuna.
"Fufufu, pada akhirnya kami tak bisa mendapat informasi mengenai Senju, tapi sebagai gantinya kami mendapat hal yang bagus." ucap Dajima.

"Apakah sharingannya... baru saja bangkit?" ucap Butsuma.

Mulai dari saat itu, mulai dari ketika mata sharingannya bangkit, Madara memutuskan untuk benar-benar melawan Hashirama, yang pernah menjadi temanya. Berkali-kali, mereka terus bertarung, bertarung, dan bertarung.

Dan tanpa sadar, mereka telah menjadi Pemimpin dari klan masing-masing.
Hashirama menjadi ketua klan Senju, sementara Madara menjadi ketua klan Uchiha. Mereka sampai pada posisi terjauh dari mimpi yang pernah mereka ingin wujudkan bersama.

Berkali-kali, kedua klan itu melakukan pertempuran. Sampai pada suatu titik Pertempuran, dimana Tobirama berhasil menusuk tubuh Izuna dengan pedangnya, "Hiraishingiri!!!"
*Crazzz..
(Izuna kena tebasan)
"Izuna!!!" teriak Madara berlari menuju adiknya.

"Madara, kau tak akan bisa menang melawanku." ucap Hashirama,
"Mari kita... Akhiri semua ini."

Sejauh apapun mimpi mereka, Hashirama tetap tak mau membuangnya. Selamanya, ia percaya kalau itu akan terwujud.
"Kalau shinobi terkuat, Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan, negara akan berhenti mencari klan shinobi untuk melawan kita. Dan suatu hari nanti, pertarungan akan selesai."

Madara sempat tertegun sejenak. Tapi di kondisi sekaratnya, Izuna mengingatkan,
"Jangan, kakak... Jangan biarkan dia menipumu!"

Boffttt!!! Madara dan adiknya menghilang, kabur.

Pada pertarungan selanjutnya, Madara kembali dengan sebuah mata baru. Ya, saat itu ia telah memperoleh Eternal mangekyou Sharingan.
"Adikku mati akibat luka itu... Tapi, dia meninggalkan kekuatan ini padaku, untuk melindungi klan Uchiha!!"

"Aku sudah mengirim surat perjanjian genjatan senjata." ucap Hashirama,
"Kalau kau memang ingin melindungi klan Uchiha, mari kita hentikan pertempuran ini!!!"

"Hashirama, sampai kapan kau akan berhenti memikirka mimpi kekanak-kanakkanmu itu!? Kami tak akan pernah melakukannya!!"
Madara lalu melanjutkan pertarungan dgn mengeluarkan Susano'o. Tapi meski begitu, setelah pertarungan penuh satu hari, akhirnya untuk pertama kalinya Madara berhasil dijatuhkan.

Madara tergeletak di tanah, sementara Hashirama, Tobirama, dan anggota klan Senju lainnya berada di sebelahnya.

"Madara, ini akan menjadi akhir untukmu..."ujar Tobirama hendak menusuk tubuh Madara.

"Tunggu, Tobirama." ucap Hashirama.
"Tapi kenapa, kakak!? Ini kesempatan kita, kan!?"

"Aku tak akan membiarkanmu menyentuhnya."ucap Hashirama.

Tobirama tak bisa berkata-kata lagi.
"Hmm, apa kau ingin melakukannya langsung, Hashirama? Kalau begitu cepatlah." ucap Madara.
"Kalau kau melakukannya, aku akan puas."lanjutx

"Kalau kami membunuhmu, kepala mereka, maka generasi muda klanmu akan membalas dendam mereka pada kami." ucap hashirama.

"Tak ada lagi klan Uchiha yang masih memiliki perasaan seperti itu." ucap Madara.

"Tidak, aku yakin pasti masih ada." ucap Hashirama.
"Tak bisakah kita menyelesaikan ini seperti yang kita bicarakan sebelumnya?"ajak Hashirama

"Kau tahu kita tak mungkin bisa. Aku sudah tidak sepertimu lagi." ucap Madara.
"Aku sudah tak punya saudara tersisa lagi. Dan aku tak bisa mempercayaimu."

"Bagaimana cara, untuk membuatmu percaya pada kami?" tanya Hashirama.

Sejenak Madara terdiam, kemudian memberikan sebuah penawaran yang sulit.
"Kalau kau memang ingin aku mempercaya klanmu, bunuhlah adikmu, atau dirimu sendiri."Ucap Madara..
Membuat Hashirama makin Menatap Tajam Kepadanya..

Apa Jawaban Hashirama..??
Bersambung ke Naruto Chapter 625


Teks Version by www.Beelzeta.com
 

NARUTO CHAPTER 623, " SEBUAH PEMANDANGAN "


Meski usianya masih begitu belia, Hashirama kecil sudah bisa berpikir mengenai merubah dunia tempatnya berada, dunia Shinobi yang menurutnya keliru. Selain Hashirama, ternyata ada lagi bocah lain yang berpikir tentang merubah dunia. Bocah itu tak lain adalah Madara. Tapi daripada terkejut atau semacamnya, Hashirama malah berpikir kalau Madara adalah teman yang hebat.

"Yah, aku bisa mengerti dirimu bahkan tanpa melihat bagian dalam dirimu." ucap Madara.

"Maksudmu?" Hashirama tak mengerti, dan kemudian Madara berkata,
"Lihat saja pakaian dan gaya rambutmu, kau payah."

Yah, mereka memang tidak memiliki pikiran yang sama dalam segala hal. Setelah kejadian itu, mereka terus mengadakan pertemuan-pertemuan, dan tetap tanpa mengungkap nama lengkap mereka.

Pada pertemuan itu, mereka saling bertarung, saling menunjukkan teknik shinobi mereka masing-masing, berlatih untuk menjadi lebih kuat sekaligus bersaing. Madara kecil memukul Hashirama, begitu juga sebaliknya. Mereka saling pukul dan terjatuh.

"Taijutsu dan kumitemu bagus juga. Kau bahkan bisa seri melawanku." ucap Madara.
Tapi, Hashirama tak setuju,
"Seri apanya? Aku masih berdiri." ucap anak itu.
Dan memang benar, Hashirama masih berdiri setelah menerima pukulan tadi. Tapi kemudian, batu kecil mengenai kepalanya dan ia terjatuh.
"Apa katamu barusan?" sindir Madara kecil.

Lelah bertarung, merekapun beristirahat, duduk sambil membicarakan masa depan.
"Masalahnya, bagaimana bisa kita mengubah sesuatu? Aku bahkan tak bisa membayangkan pemandangan masa depan yang bagus itu." ucap Hashirama.
"Pertama-tama. kau harus berpegang teguh pada idialismemu dan menjadi lebih kuat." ucap Madara,
"Kalau kau lemah, tak akan ada yang mau mendengarmu." lanjutnya.

"Benar juga. Kalau kita bisa menguasai banyak jutsu dan menjadi lebih kuat, orang dewasa pasti tak akan menghiraukan kita lagi." ucap Hashirama.
"Kau harus melampaui kelemahan dan jutsu yang tak kau kuasai." ucap Madara,
"Yah, aku sendiri sudah lebih kuat dari pada rata-rata orang dewasamu tentang itu." lanjutnya.

Madara kemudian turun ke sungai, dan buang air kecil. Mula-mula, air yang keluar cukup lancar. Namun mendadak, ia gemetar dan airnya tak mau mengalir.
"Jadi benar ya kau tak bisa ..."

"Sudah kubilang kan jangan berdiri di belakangku!!!!" bentak Madara.

"Aha, aku menemukan kelemahanmu." ucap Hashirama.
"Akan kulempar kau ke tempat aku pipis!!" bentak Madara. Semakin sering mereka bertemu, mereka menjadi semakin dekat dan akrab.

Suatu ketika, Hashirama kecil datang dengan suatu berita,
"Madara, aku punya jutsu baru yang luar biasa!! Ayo kita kuasai bersama-sama!!" ucap Hashirama. "Heh? Jutsu macam apa?" tanya Madara. Kemudian Hashirama menjelaskan,
"Sebuah Taijutsu rahasia, teknik elemen api super genjutsu pemotong kunai besar tetes ganda."

"Uhm ... aku tidak mengerti." ucap Madara.
"Hmm, gimana ya cara menjelaskannya, oh ya, itu ..."

"Cukup!!" bentak Madara,
"Hari ini kita akan bersaing lomba balap panjat tebing." ucapnya. Hashirama mendadak depresi.
"Hei hei, jangan selalu depresi seperti itu, itu kelemahanmu." ucap Madara. Namun tiba-tiba, Hashirama bangun dan berlari naik bukit.
"Ahaha, aku pertama!!" teriak Hashirama.

"Hei, curang!! Kau menipuku!!" teriak Madara dan kemudian mengejarnya. Pada akhirnya, Hashirama sampai di puncak terlebih dahulu.
"Aku menang!!" ucapnya.

"Tentu saja, kau mulai lebih dulu." ucap Madara.

Di atas bukit itu, mereka duduk, sambil melihat pemandangan hutan.

"Kau bisa melihat pemandangan seluruh hutan dari sini." ucap Hashirama.
"Yah, kau bisa melihat kejauhan dari sini. Tapi, aku yakin kalau masalah melihat, kau pasti tak akan bisa mengalahkanku. Mau bersaing?" tantang Madara.
"Eh? Kenapa tiba-tiba? Kelihatannya kau begitu bangga pada matamu?"

"Tentu saja! Aku memiliki sha ..." Mendadak Madara diam.
"Ada apa?" tanya Hashirama.
"Tidak. Pada akhirnya, aku tidak sehebat itu." ucap Madara.
"Eh? Aneh sekali kau berbicara seperti itu." ucap Hashirama.

Kemudian Madara kembali berkata,
"Kalau saja aku hebat, pastinya saudaraku tidak akan mati. Aku bahkan tak mampu melindungi mereka ..."ujarx

Hashirama teringat akan Itama, dan kemudian mengerti bagaimana perasaan Madara. Hashirama lalu bertanya,
"Apa kau masih punya saudara tersisa?" Madara menjawab,
"Ya, aku masih memiliki seorang adik. Dan aku akan melindunginya apapun yang terjadi."

"OYa!!" Hashirama mendapat suatu ide,
"Ayo kita buat perkampungan kita di sini! Ayo kita buat tempat dimana anak-anak tak akan perlu saling membunuh!! Lalu kita membangun sekolah dimana mereka akan diajari untuk menjadi lebih kuat!! Kemudian misi akan diberikan berdasarkan kemampuan. Para senior melakukan misi berbahaya, sementara anak-anak tak akan dikirim ke misi yang membahayakan nyawa mereka!!"

"Haha, kau satu-satunya yang punya ide bodoh seperti itu." ucap Madara.
"Lalu, apa idemu?" tanya Hashirama.
"Yah, itu, setelah kita membangun perkampungan itu, aku akan mengawasi adikku dari sini." jawab Madara.
Kemudian, mereka saling tersenyum.

Setelahnya tempat itu menjadi desa Konoha. Waktu itu, Hashirama membuat keputusannya. Ia memilih untuk menentang segala peraturan yang menurutnya salah pada saat itu, untuk membuat idealismenya menjadi kenyataan.

Madara dan Hashirama berada di dua sisi sungai yang saling berlawanan, dan melempar batu pada masing-masing sebelum berpiah.
"Kita berdua sama-sama bisa ampai di sisi lain." ucap Hashirama.
"Batu itu batu yang bagus untuk dilempar, kau bisa terus memilikinya sampai pertemuan kita selanjutnya." ucap Madara,
dan kemudian mereka benar-benar berpisah, kembali ke perkampungan klan masing-masing.

Baru saja Hashirama sampai, adiknya, Tobirama sudah langsung memanggilnya.
"Kakak, aku ingin bicara denganmu." ujar Tobirama mengajak kakaknya untuk bertemu dengan ayah mereka dan bicara.

"Belakangan ini, kau sering menemui seorang bocah, kan..?" ayah Hashirama tahu.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Hashirama.
"Ayah menyuruhku untuk membuntutimu. Kemampuan melacakku lebih baik darimu. Belakangan ini, kau sering keluar, itu mencurigakan." ucap Tobirama.

"Aku sudah mencari informasi mengenai anak itu. Ia berasal dari klan Uchiha." ucap ayah Hashirama.
"Dia bahkan membunuh beberapa shinobi berpengalaman dari klan kita. Kelihatannya dia adalah shinobi yang memang berbakat sejak lahir."

Hashirama terdiam. Dalam hati ia berpikir,
"Jadi benar ya."

"Melihatmu tidak terkejut, aku rasa kalian sudah saling mengetahui klan masing-masing?"ujar Ayahx.
"Tidak, aku baru tahu. Dan sepertinya ia belum tahu tentangku." ucap Hashirama. Kmudian ayahnya kembali berbicara,
"Kau tahu apa artinya itu, kan? Aku masih belum membicarakan ini dengan anggota lain klan kita. Kalau kau tak mau dianggap sebagai mata-mata, lain kali kalau kau bertemu dengan anak itu lagi, buntuti dia. Kemudian, bawa informasi mengenai klan Uchiha. Ini adalah misi. Kalau dia sampai menyadarinya, bunuh dia."kt Ayahnya

Hashirama tertegun. Kemudian bertanya dengan sedikit terbata-bata,
"A-apa benar dia dari klan Uchiha?"

"Ya." jawab ayahnya.
"Kalau dia sampai menyadari kalau kau dari klan Senju, mungkin dia hanya berpura-pura untuk tidak mencuri informasi kita darimu. Jangan percaya padanya."

"Tidak, dia tak pernah ..."jelas Hashirama.

"Kau tak bisa mengetahui bagaimana perasaan asli seseorang." ucap ayahnya.
"Kalau benar kau hanya ditipunya, berarti kau telah menempatkan klan Senju pada bahaya yang besar. Tobirama dan aku aku bersama denganmu untuk meyakinkan. Mengerti?"

Setelah percakapan itu, Hashirama mulai kepikiran. Siang malam ia terus memikirkan hal tersebut, sambil melihat batu pemberian Madara.

Akhirnya, mereka berdua kembali bertemu. Madara dan Hashirama telah sama-sama berada di sisi sungai yang berlawanan.
"Pertama-tama, ayo melempar batu sebagai ucapan salam." ucap Madara.
"Ya." Hashirama mengambil batu dari bajunya, begitu juga dengan Madara. Mereka lalu saling melempar. Namun ketika menerimanya, mendadak raut wajah mereka berubah.

Mendadak, Madara ingin pulang.
"Maaf ya, Hashirama, aku baru ingat kalau aku harus melakukan sesuatu."
Hashirama mengerti, kemudian berkata,
"Begitu ya, kalau begitu aku juga akan pulang."

Mereka membalikkan badan, dan tiba-tiba berlari sekuat tenaga. Ternyata, di batu yang mereka lempar tadi, sama-sama terdapat pesan yang berbunyi,
"Larilah, ini jebakkan."

Dari balik pohon, ayah Hashirama dan Tobirama yang mengawasi menjadi kaget.
"Kecepatan itu, apa ia berencana untuk kabur!? Hashirama pasti memberitahunya. Ayo kita maju, Tobirama!!" perintah yang ayah.
"Ya!" jawab Tobirama.
Mereka keluar dari persembunyian dan mulai bergerak.

Akan tetapi, yang punya rencana seperti itu memang bukan hanya dari pihak Senju, melainkan juga dari pihak Uchiha.
Dari sisi Hashirama, ayahnya dan Tobirama muncul. Sementara dari sisi Madara, Uchiha dewasa (kemungkinan ayahnya), dan Izuna muncul. Mereka saling berhadapan.

"Jadi kita memiliki rencana yang sama ya, Butsuma Senju." ucap Uchiha dewasa itu.
"Dan Tobirama." ucap Izuna.

"Kelihatannya memang begitu, Tajima Uchiha." ucap ayah Hashirama.
"Dan Izuna." ucap Tobirama.

Senju dan Uchiha, pertarungan yang tak bisa dihindari akan dimulai.
Berbeda dengan Hashirama dan Madara, orang dewasa dan adik mereka itu tak akrab sama sekali.

Bersambung ke Naruto Chapter 624


Teks Version by www.Beelzeta.com
 

NARUTO CHAPTER 622, " MENUJU SISI LAIN"


Madara kecil terlihat kesal karena Hashirma tak kunjung memberitahu namanya.
"Kutanya, kamu siapa!?" bentak anak itu. Hashirmapun menjawab,
"Namaku Hashirama. Tapi, aku tak bisa menyebutkan nama lengkapku."

Sejenak Madara sempat terdiam, bingung, tapi kemudian ia tak terlalu mempedulikannya. Bocah itu kemudian kembali mengambil batu, dan memasang aba-aba untuk melemparnya ke sungai.
"Hashirama, kan, lihat, kali ini aku pasti berhasil!"

Madara kecilpun melemparnya. Melihat gerakkan anak itu, Hashirama kecil berpikir,
"Caranya melempar itu batu, dia pasti pintar dalam melempar shuriken."

Namun tetap saja, pada akhirnya lemparan Madara gagal menpai sisi lain dari sungai itu.

"Sial!!" teriak Madara kecil. Ia berbalik ke arah Hashirama dan kemudian membentaknya,
"Kau berdiri di belakangku sengaja untuk mengacaukan konsentrasiku, kan!? Aku sangat sensitif, aku bahkan tak bisa kencing jika ada yang berdiri di belakangku."


"Maaf ..." ucap Hashirama, ia berjongkok dan tampak benar-benar menyesal.
"Eeh? Kau tak perlu sedepresi itu. Ma-maaf ya, tadi itu aku hanya membuat alasan." ucap Madara.

"Aku ... tidak tahu ... aku tak tahu kalau kau punya gejala aneh seperti itu." ucap Hashirama.
"Kau itu orang baik atau buruk, sih!!?" bentak Madara.
"Hahaha!" Hashirama bangun dan ekspresinya mendadak berubah ceria,
"Tapi kau tahu kan kalau aku lebih hebat darimu dalam melempar batu?"

"Lain kali kau yang akan kulempar!!!" bentak Madara.
"Maaf." lagi-lagi Hashirama memasang wajah depresi.
"Aku tak bermaksud untuk membuatmu marah. Kalau kau memang mau melemparku, aku sudah siap, lakukan saja."

"Hei hei, apa kau sadar kalau kau itu mengganggu, hah?"

"Tapi ..." ucap Hashirama kecil, "Aku harap kau bisa melemparku sampai sisi lain sungai." lanjutnya dengan nada mengejek.
"Dasar mengganggu, pergi sana!!!!" usir Madara.
"Baiklah kalau begitu." ucap Hashirama.
"Ti-tidak, tunggu!!!" Madara kecil hanya bercanda.
"Kau menyuruhku pergi atau tetap di sini, sih? Bisa kau mengatakannya dengan lebih jelas?"

"Eh?" Mereka berdua tiba-tiba dikagetkan dengan sesosok mayat yang mengapung di sungai. Mayat seorang shinobi.

"Apa itu?" Tanya Madara, sementara Hashirama kecil langsung ke sungai dan menghampirinya. Hashirama kecil mampu berjalan di atas air. Kemudian Madara sadar,
"Apa kamu ... seorang shinobi?"

"Sepertinya perang akan sampai kemari. Pulanglah." ucap Hashirama.
Ia melihat ke arah mayat itu, dan kemudian ke arah lambang ninjanya.
"Ini ... lambang dari klan Hagoromo." pikir Hashirama. Saat itu, masih belum ada desa. Hanya kumpulan dari klan-klan.

"Aku harus pergi. Sampai jumpa ..." Hashirama meloncat dan pergi ke sisi lain sungai. Tapi sebelum itu, dari tempatnya Madara kecil memperkenalkan diri.
"Namaku Madara. Tidak memberitahukan nama lengkap pada orang asing, itu salah satu aturan shinobi, kan?"

"Seperti dugaanku, ternyata kau shinobi juga." ucap Hashirama. Mereka telah berada di sisi sungai yang berlainan. Mereka memiliki sifat yang berbeda. Tapi waktu itu, Hashirma dapat merasakan kalau entah kenapa mereka seolah dekat. Hashirama juga merasa kalau ia mampu mengerti kenapa Madara datang ke sungai itu.

Hashirama pergi, dan kemudian sampai di suatu tempat pemakaman. Banyak shinobi dari klan Senju mati saat itu, dan merekapun dikuburkan.
"Kawarama ..." ucap sedih Hashirama. Karena Kawarama, salah seorang temannya juga tewas.

"hiHiks." salah seorang teman Hashirama menangis. Tampak tiga orang anak, Hashirama, adiknya, dan anak yang menangis itu. Mereka bersama dengan seorang shinobi dewasa, semacam pembimbing mereka.

"Shinobi tak seharusnya merengek seperti itu." ucap shinobi itu.
"Mereka memang lahir untuk mati dalam pertempuran. Harusnya kalian bersyukur mayatnya masih bisa dikubur secara utuh. Kali ini, musuh kita bukan hanya klan Hagoromo, tapi juga klan Uchiha. Mereka benar-benar kejam!"

"Kawarama masih tujuh tahun!!" ucap Hashirama, sedikit membentak.
"Berapa lama perang ini akan terus berlanjut!!?" bentaknya lagi. Tapi shinobi dewasa itu hanya menjawab,
"Sampai semua musuh kita habis. Perjalanan menuju dunia yang tanpa perang tidaklah mudah."

"Dan demi itu kau juga mengorbankan anak-anak?"

"!!!" lelaki itu tersinggung mendengar perkataan Hashirama, dan kemudian memukulnya.

"Aku tak akan membiarkanmu menghina Kawarama!! Dia adalah seorang shinobi hebat yang mati dalam pertarungan, dia bukan anak-anak!!!" bentak lelaki itu.

"Apa kau baik-baik saja, kak Hashirama?" tanya anak tadi. Kakak? Apa jangan-jangan tiga anak tadi bersaudara semua? Apa saudara Hashirama bukan hanya Tobirama?
"Kau tahu kan, apa yang akan terjadi kalau berani melawan ayah." ucap Tobirama.

"Itama ... Tobirama ... Aku tak mau kalian juga mati dalam rasa sakit." pikir Hashirama. Kemudian, ia kembali membentak ayahnya,
"Bagaimana bisa kau mengatakan kalau Senju adalah klan yang penuh dengan cinta!? Shinobi hebat apanya!? Bagiku itu hanya kelompok orang dewasa yang membawa anak-anak menuju kematian mereka! kita juga melakukan hal yang sama dengan klan Uchiha!!"

"Itu adalah respek bagi musuhmu." ucap lelaki tadi, yang ternyata ayah Hashirma.
"Meskipun seorang bayi, selama ia memiliki senjata, ia adalah musuh. Dan merubah anak-anak menjadi shinobi yang hebat, itu berarti kau mencintainya."

"Apa kita harus mati untuk menjadi shinobi yang hebat!!?" bentak Hashirama lagi, ia benar-benar masih belum puas.
"Yang bisa dilakukan hanya membunuh atau dibunuh, bahkan tanpa tahu bagaimana mulainya. Kau bahkan tak boleh mengatakan nama lengkapmu karena itu berbahaya, Dunia Shinobi ini benar-benar keliru!!!"

"!!!!" Ayahnya kembali marah, "Orang-orang sepertimulah yang disebut anak-anak!!!" ia kembali bersiap untuk memukul anaknya. Namun, Tobirama menghalanginya.
"Ayah, hari ini kakak hanya sedang depresi. Tolong maafkan dia." ucapnya.

Akhirnya, ayah mereka membatalkan niatnya.

Setelahnya, mereka bertiga, tiga anak itu pergi ke suatu tempat dan berbincang-bincang.
"Orang dewasa memang bodoh." ucap Tobirama.
"Kalau mereka ingin berhenti bertarung, harusnya mereka membuat suatu kesepakatan dengan musuh."

"Tapi, bagaimana dengan keluarga kita yang sudah dibunuh? Bagaimana dengan perasaan rekan-rekanmu?" ucap Itama.
"Pemikiran seperti itulah yang akan membuatmu mati juga." ucap Tobirama.
"Kau dan orang-orang dewasa terlalu marah karena hal itu. Mulai dari sekarang, Shinobi harusnya merefresh perasaan mereka. Menciptakan peraturan, serta menghindari pertarungan yang tidak perlu."

"Hah, aku penasaran apakah hal seperti itu mungkin terjadi." ucap Hashirama.
"Untuk membuat kesepakatan yang nyata, yaitu sebuah aliansi ..."

"Kesepakatan yang nyata?"

Pada masa perang, rata-rata harapan hidup seorang shinobi dan masyarakat biasa adalah sekitar tiga puluh tahun. Yang membuatnya rendah adalah, banyaknya anak kecil yang mati ...

"Itama!!!!" teriak khawatir orang-orang senju. Mereka terlambat. Saat tiba, anak kecil bernama Itama itu sudah tewas terbunuh oleh genjutsu klan Uchiha.

Hari-hari berlalu, Hashirama kecil terlihat duduk menyendiri di pinggir sungai.
"Hei, sudah lama ya." ucap Madara yang tiba-tiba saja menghampirinya. Ia kemudian bertanya,
"Hashirama, kenapa kali ini kau tampak begitu depresi? Apa sesuatu telah terjadi?"

"Aku ... aku, tak ada apa-apa." ucap Hashirma. Tapi, Madara tahu kalau ia berbohong.
"Kau berbohong, ayolah, kau bisa menceritakannya padaku." ucapnya.
"Bukan apa-apa ..." ucap Hashirama brusaha tdk mau cerita.

"Tak apa, katakan saja."
"Tidak, sungguh, bukan apa-apa."
"Kau terlalu berlebihan, aku akan mendengarnya."
"Tapi sungguh, tak ada apa-apa. Tak ada ... apa-apa, hiks ..." Hashirama menangis.
"Pasti ada apa-apa kan!? Katakan!!" bentak Madara.

"Itu ... adikku mati." ucap Hashirama. Ternyata memang benar, anak tadi memang saudaranya. Tapi sayang, ia telah meninggal. Madara terdiam, sementara Hashirama melanjutkan ceritanya.
"Alasan kenapa aku datang kemari adalah karena itu. Dengan melihat ke arah sungai, aku merasa seolah perasaan sedih ini terbawa oleh sungai. Namamu Madara, kan? Kupikir kau juga seperti itu."ujarnya

Madara kecil masih terdiam, berusaha memahami
"Apa kau ... punya saudara?" tanya Hashirma. Kemudian Madara mengambil sebuah batu, dan mulai bercerita.
"Aku punya empat saudara laki-laki. Yah, aku 'memiliki' mereka."

"Hm?"

"Kita adalah shinobi. Kita mungkin mati kapan saja. Satu-satunya cara untuk tidak mati adalah dengan menujukkan apa yang sebenarnya kau pikirkan pada musuhmu, tanpa menyembunyikan apapun, dan berteman dengan mereka. Tapi, sepertinya itu mustahil. Karena ... tak mungkin untuk melihat apa yang sebenarnya orang pikirkan, dan bagaimana perasaan terdalam mereka."

Madara kecil melempar batu yang dipegangnya.

"Apakah memang mustahil ... Untuk saling menunjukkan pemikiran asli kita?"

"Aku tak tahu." ucap Madara,
"Tapi aku selalu datang kemari dengan harapan, kalau itu bukanlah hal yang mustahil." lemparan Madara akhirnya sampai di sisi lain sungai.
"Saat ini, kurasa ada satu. Setidaknya bukan hanya kau, tapi aku juga sudah bisa mencapai sisi yang lainnya."

Harapan Madara telah sampai di sisi yang lain. Dua anak dari klan yang bermusuhan, mereka berdua akan menjadi sosok penting dalam sejarah terciptanya dunia shinobi di masa depan.

Bersambung ke Naruto Chapter 623

Teks Version by www.Beelzeta.com
 

HIRAMEKAREI


Hiramekarei (ヒラメカレイ) adalah pedang ganda bergagang dari Swordsmen Ninja Tujuh dari Mist, dikerahkan oleh Chōjūrō.

LATAR BELAKANG 
 Menurut Suigetsu, ini adalah pedang yang hanya masih dalam kepemilikan Kirigakure dari ke 7 pedang lainnya, pada saat Perang Dunia Keempat Shinobi. Suigetsu juga mengatakan bahwa saudaranya Mangetsu menguasai penggunaan pedang ini di masa lalu dan kemungkinan besar pemegang semula.

PENAMPILAN

Senjata ini sendiri memiliki sebuah pisau lebar dan datar yang sangat besar dengan dua lekukan dekat dasar, menciptakan semacam penjaga, dan keduanya terhubung satu sama lain dengan tali, sehingga mendapat gelar "pedang kembar" (双刀, soto ). Pedang keseluruhan tampak seperti ikan menggelepar dalam bentuk dan juga tampaknya sangat berat, karena Chōjūrō mudah lelah ketika membawa pedang ini untuk waktu yang lama. Ketika dilepaskan, akan memancarkan chakra dari lubang-lubang yang ditemukan di bagian atas yang melapisi seluruh pisau.

KEMAMPUAN
Pedang ini mampu menyimpan chakra dan dua lubang di ujung pisau mengeluarkan perintah. Ini kemudian dapat dibentuk menjadi berbagai senjata, termasuk palu atau pedang panjang. Ukuran dari senjata yang dihasilkan tampaknya tergantung pada jumlah chakra yang disimpan sebelumnya, yang berarti jumlah yang lebih besar akan bertemu dengan peningkatan yang serupa dalam ukuran utama senjata. Senjata-senjata ini juga terbentuk dengan kecepatan tinggi(?).

TAMBAHAN
 Ada kemungkinan bahwa Hiramekarei adalah pedang resmi Mangetsu, karena ketika dihidupkan kembali oleh Kabuto terdapat dua member yang tidak membawa pedang yaitu Mangetsu dan Fuguki Suikazan .
 Seperti yang diketahui Fuguki Suikazan adalah pemilik Samehada. yang tidak membawa pedang. Dalam gulungan Mangetsu, pedang ini disegel pada “Twin Blades” . Chojuro adalah ninja dari kirikagure , Ia juga salah satu dari dua ninja Kirigakure dipilih untuk mengawal Mizukage ke Kage’s summit.
 Dia membawa Hiramekarei dengan membungkusnya dengan perban sehingga hanya menyisakan gagang gandanya yang terlihat.
 

HAKKO CHAKURA TO




NAMA
  • *Kanji :白光チャクラ刀 
  • *Rōmaji : Hakkō Chakura Tō 
  • *Literal inggris : White Light Chakra Sabre 
  • *Games : White Light Blade 
 

TRIVIA HOKAGE

1.semua hokage telah disegel di he Death God summoning(kecuali tsunade.karena masih hidup).yondaime disegel saat menyegel kyubi.shodaime dan nindaime disegel oleh sandaime.da sandaime disegel saat dia menyegel tangan orochimaru.oleh karena itu kabuto tidak dapan men EDO TENSEI mereka seorangpun


 

SENPO: MOKUTON: SHIN SUJENSU




NAMA
  • Kanji : 仙法・木遁・真数千
  • Rōmaji : Senpō: Mokuton: Shin Sūsenju
  • Inggris : Sage Art: Wood Release: True Several Thousand Hands
  • Indonesia : Sage mode : Elemen Kayu : 1000 tangan



 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DUNIA NARUTO INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger